welcome to my blogger :)

Rabu, 08 Desember 2010

Tips Setting Jaringan Workgroup di Windows Serta Keuntungannya

Berikut ini merupakan salah satu hal yang mendasar dalam networking (menurut gw), yaitu mengenai Setting Jaringan Workgroup yang berguna untuk menyambungkan 2 buah komputer atau lebih. Dimana terdapat beberapa keuntungan dari Sistem Jaringan Workgroup, yang antara lain :
  • Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing), dan mungkin saja ini salah satu best p2p file sharing untuk jaringan local :D
  • Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua unit komputer (Printer Sharing).
  • Akses data dari/ke unit komputer lain dapat di batasi dengan tingkat sekuritas pada password yang diberikan.
  • Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
  • Bila salah satu unit komputer terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian unit komputer pada jaringan ini dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.
Sementara untuk cara Network Workgroup Setup ini adalah :
  • Setting IP Address pada tiap komputer dengan class dan subnet mask yang sama.
  • Adapun cara setting IP Address yaitu klik Start menu lalu pilih Control Panel.
  • Di Category pilih Netwok And Internet Connection, lalu pilih Icon Network Connection.
  • Kemudian terdapat pilihan Network Adapter yang akan anda gunakan untuk menyambungkan ke jaringan. Pilih Network Adapter yang digunakan. Klik kanan iconnya, lalu pilih Properties.
  • Pada tab General di bagian “This Connection uses the following items :” pilih Internet Protocol (TCP/IP), lalu klik Properties.
  • Pilih Radio Button “Use The Following IP Address” lalu masukkan IP Address dan Subnet Masknya.
Misalnya :
IP Address : 192.168.10.254
Subnet Mask : 255.255.255.0
IP Gateway: 192.162.10.1  (jika memiliki gateway server)
  • Lakukan hal seperti ini pada komputer yang lainnya, dan tentunya alamat IP-nya harus dibedakan.
  • Setting Workgroup Computer, yaitu klik Start menu lalu pilih Control Panel.
  • Di Category pilih Performance And Maintenance, lalu pilih icon System.
  • Pada System Properties pilih tab Computer Name, lalu klik pada bagian Change.
  • Pada bagian Member Of pilih Workgroup dan isi.
    Misalnya :
    Workgroup : becouz
  • Lakukan juga pada komputer yang lain dan isi Workgroup dengan nama yang sama.
  • Kemudian restart komputer.
  • Setelah computer login lagi windows, masuk ke Explorer, pilih My Network Places.
  • Pilih Entire Network, kalau tidak ada klik kanan pada My Network Places lalu pilih Explore.
  • Pilih Microsoft Windows Network, lalu pilih nama workgroup yang anda masukkan tadi, contoh diatas yaitu becouz.
  • Akan terlihat komputer mana saja yang tersambung jaringan dengan workgroup becouz.

Pengaturan Jaringan Internet

 penamaan-ip.bmp (28286 bytes)
Diatas Penanaman Host
Penamaan disimpan dan dikelola secara herarkis oleh server Domain Name Service (DNS). DNS pusat (yaitu root) mendelegasikan subdomain ke pengelola subdomain di bawahnya. Demikian seterusnya.
Untuk memperoleh sebuah domain, seseorang harus mendaftar (biasanya dengan biaya) ke pengelola domain di atasnya. Misalnya, untuk memperoleh "unpar.ac.id", harus mendaftar ke pemegang domain "ac.id".
Hubungan nama dan alamat dalam TCP/IP disimpan dan dikelola oleh server yang menyediakan pelayanan Domain Name Service (DNS). Penterjemahan nama-alamat dapat dilakukan dua arah dan tidak harus sama.
Misalnya:
  • IP=10.1.1.12 diberi nama intern-12.unpar.ac.id
  • main-router.unpar.ac.id diberi IP=10.1.1.12
Penterjemahan nama ke IP dan sebaliknya dapat dilakukan secara:
  1. Statis dengan menggunakan file "C:\WINDOWS\HOSTS." (MS-Windows) atau "/etc/hosts" (UNIX, netware), atau
  2. Dinamis dengan DNS server. Akses ke internet menuntut konfiguras dinamis.
Contoh file HOSTS

# baris yang diawali dengan tanda # diabaikan
# kolom-1       kolom-2          kolom-3
# IP            nama-panjang     nama-pendek

# sebaiknya baris berikut ini ada dan tidak diganti
127.0.0.1       localhost

# komputer yang sering dihubungi
10.210.1.2      home.unpar.ac.id        home
10.210.1.1      proxy.unpar.ac.id       proxy
167.205.206.59  www.gema.or.id          gema

# isian berikut ini pasti salah
10.1.1.267  ngeledek.unpar.ac.id    ngeledek

127.0.0.1   mycomputer.mydomain mycomputer
 
  
Konfigurasi DNS untuk UNIX ada di file /etc/resolv.conf
Utilitas UNIX: nslookup
Mencari alamat IP dari main-router.unpar.ac.id dan nama dari IP-nya. Setelah selesai, gunakan ^D atau exit.

[gatut@bsd02 gatut]$ nslookup
Default Server:  dhcps.unpar.ac.id 
Address: 10.1.3.1

> main-router.unpar.ac.id
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1 
Name: main-router.unpar.ac.id
Addresses: 10.1.3.1, 10.100.100.10, 10.210.1.7

> 10.1.3.1
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1
Name: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1

> ngawur.unpar.ac.id
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1
*** dhcps.unpar.ac.id can't find ngawur.unpar.ac.id:
Non-existent host/domain

>
Utilitas UNIX: dig 

Mencari alamat IP dari main-router menggunakan dig. 
  
[gatut@bsd02 gatut]$ dig main-router.unpar.ac.id
;<<>> DiG 8.2 <<>> main-router.unpar.ac.id
;; res options: init recurs defnam dnsrch
;; got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 6
;; flags: qr aa rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 3, AUTHORITY: 3, ADDITIONAL: 7
;; QUERY SECTION:
;; main-router.unpar.ac.id, type = A, class = IN

;; ANSWER SECTION:
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.100.100.10
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.210.1.7
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.1.3.1

;; AUTHORITY SECTION:
unpar.ac.id.  1H IN NS home.unpar.ac.id.
unpar.ac.id.  1H IN NS student.unpar.ac.id.
unpar.ac.id.  1H IN NS main-router.unpar.ac.id.

;; ADDITIONAL SECTION:
home.unpar.ac.id. 1H IN A  167.205.206.60
home.unpar.ac.id. 1H IN A  10.210.1.2
student.unpar.ac.id. 1H IN A  167.205.206.58
student.unpar.ac.id. 1H IN A  10.210.1.3
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.100.100.10
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.210.1.7
main-router.unpar.ac.id.  1H IN A  10.1.3.1
;; Total query time: 20 msec
;; FROM: bsd02.unpar.ac.id to SERVER: default -- 10.1.3.1

;; WHEN: Wed Jun 16 16:49:11 1999
;; MSG SIZE  sent: 41  rcvd: 267
[gatut@bsd02 gatut]
 
  
Keterangan:
  • Alamat main-router ada 3 buah, yaitu 10.100.100.10, 10.210.1.7, dan 10.1.3.1. Tampak dari jenis record alamat (IN A).
  • Nama host untuk IP 10.1.3.1 adalah dhcps.unpar.ac.id
  • Pemegang domain unpar.ac.id ada di 3 server, yaitu: home.unpar.ac.id, student.unpar.ac.id, dan main-router.unpar.ac.id
  • Masing-masing alamat server tersebut dapat dilihat di "ADDITIONAL SECTION".

Menelusuri pendelegasian domain dari pusatnya.

Setiap DNS server dapat mengaku memegang kendali atas sejumlah domain. Apabila ada keraguan tentang kepemilikan domain, harus ditelusuri dari pusat pengendali.  Jenis record yang diteliti adalah "SOA" (Start Of Authority) dan diminta domain "root" (titik).

[gatut@bsd02 gatut]$ nslookup
Default Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1
> set type=soa
> .
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address: 10.1.3.1
Non-authoritative answer:
        (root)
        origin = A.ROOT-SERVERS.NET
        mail addr = hostmaster.INTERNIC.NET
        serial = 1999061500
        refresh = 1800 (30M)
        retry   = 900 (15M)
        expire  = 604800 (1W)
        minimum ttl = 86400 (1D)

Authoritative answers can be found from:
(root) nameserver = D.ROOT-SERVERS.NET
(root) nameserver = C.ROOT-SERVERS.NET
D.ROOT-SERVERS.NET internet address = 128.8.10.90
C.ROOT-SERVERS.NET internet address = 192.33.4.12
[ sebagian output dipotong untuk menghemat halaman]
>

Subdomain berikutnya, misalkan "id." dipegang oleh
"ns1.id" bersama sejumlah server pendukung.
  
> id.
Server: dhcps.unpar.ac.id
Address:  10.1.3.1

Non-authoritative answer:
id
 origin = ns1.id
 mail addr = hostmaster.idnic.net.id
 serial = 1999061605
 refresh = 28800 (8H)
 retry   = 10800 (3H)
 expire  = 604800 (1W)
 minimum ttl = 172800 (2D)
> server hostmaster.idnic.net.id
        > ac.id. 

nslookup berfungsi untuk menelusuri data berdasarkan jenis record. Beberapa jenis record:




A Adress alamat
CNAME Canonical Name (Alias) Nama lain
HINFO Host Info, CPU, OS Keterangan tentang host, biasanya tentang CPU dan OS
MX Mail eXchange mail server yang dapat digunakan apabila host tidak dapat dihubungi. Biasanya ada beberapa server dengan urutan prioritas.
NS Name Server Server yang melayani permintaan data domain ybs
PTR Pointer Nama host atas alamat IP atau penunjuk menuju informasi lain
SOA Start Of Authority Informasi pemilik otoritas domain
WKS Well Known Service Penyedia layanan

Jenis lainnya dapat dilihat di manual (man nslookup).

Mengkonfigurasi komputer secara terpusat.

BOOTP

Ketika workstation dihidupkan dan "boot from network", workstation meminta kepada sembarang host yang mau memberikan "program boot".

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

Penentuan alamat IP dan konfigurasi secara otomatis. Pada saat komputer client dihidupkan, client mengirimkan permintaan "siapa aku" ke jaringan menggunakan alamat broadcast. DHCP server akan memberikan jawaban sesuai dengan alamat NIC dan ketersediaan konfigurasi mencakup alamat IP, subnet mask, default gateway, dan sebagainya. Penggunaan IP dan konfigurasinya memiliki masa pakai (sewa?). Bila masa sewa habis, maka client meminta apakah bisa meneruskan sewa atau menggunakan konfigurasi yang baru. Jika komputer client berpindah ke subnet lain, alamat IP tersebut akan diambil kembali oleh server untuk digunakan oleh komputer lain.

Windows Internet Name Service (WINS)

Penterjemahan alamat-nama (dan sebaliknya) untuk NetBIOS (MS-Windows dan DOS).


  • Pemetaan alamat dan nama secara dinamis: Setiap kali client WINS dihidupkan, client mendaftarkan (registration) namanya ke server. Ketika client WINS dimatikan, client memberitahu server untuk melepas (release) namanya. Dengan demikian client dapat berpindah subnet dan IP dengan mudah dan tetap dalam pemantauan server. Apabila dalam jangka waktu tertentu client tidak memperbaharui statusnya (renewal), client dianggap memutuskan diri dari jaringan (crash, gagal-daya, dsb).



  • Menampilkan daftar komputer: Dengan WINS semua clients (Windows NT, Windows 95, Windows for Workgroups, LAN Manager 2.x, dan MS-DOS menggunakan Microsoft Network Client 3.0) dapat melihat semua client lainnya baik yang ada di dalam network atau di luar subnet di seberang router.



  • Penurunan kebutuhan broadcast: NetBIOS menggunakan broadcast untuk mempublikasikan keberadaan sebuah komputer ke subnetnya. Apabila jumlah komputer dalam jaringan sangat banyak, maka jaringan semakin terbebani dengan "pengumuman" ini. WINS Server menurunkan keperluan akan broadcast, karena permintaan langsung ditujukan ke server daripada ke broadcast. Broadcast tetap muncul apabila permintaan ke WINS server gagal.




  • Peta Jaringan UNPAR

    Peta fisik (yang disederhanakan) jaringan UNPAR seperti dapat dilihat dalam diagram yang direferensikan, terbagi menjadi 2 kelompok:
    1. Akademik-net, mencakup laboratorium komputer di fakultas, warnet, UKM, dsb.
    2. Administrsi-net, pada saat ini hanya terdiri dari satu subnet besar menghubungkan semua unit/biro/fakultas.
    Jaringan akademik (student), sepenuhnya hanya mendukung protocol TCP/IP. Dengan demikian pembentukan subnet lebih mudah. Kebutuhan protocol lain yang melintasi subnet diserahkan pada pengelola router pemilik subnet sepanjang tidak mengganggu "backbone".
    Jaringan administrasi (home, BAPSI) protocol yang digunakan:
    1. TCP/IP untuk kebutuhan akses internet (intranet menyusul)
    2. IPX/SPX untuk remote boot dan pengolahan data SIM dengan Novell Netware yang ada di BAPSI
    3. NetBEUI untuk sharing printer di berbagai unit/biro/fakultas.
    Atas keragaman protocol, jenis dan jumlah komputer dalam jaringan administrasi, maka perlu persiapan supaya pembagian subnet dapat berjalan dengan lancar.
    Kecepatan transfer dalam jaringan administrasi sudah pada tingkat jenuh. Diameter jaringan sangat besar (jauh), jumlah hub maksimal. Setiap gangguan kecil dalam jaringan menyebabkan penambahan yang berarti bagi beban jaringan.
    Kendala yang harus dipertimbangkan untuk pembagian jaringan:
    1. NetBEUI lintas unit atau ruangan masih belum banyak digunakan. Apabila sudah diperlukan dapat digunakan WINS atau diatasi sementara dengan setting lokal (statis).
    2. Pemisahan subnet akan menambah delay (memperlambat) akses ke jaringan UNPAR-intranet bagi subnet tsb.
    3. Karena sebagian komunikasi menggunakan protocol IPX, perlu router yang me-route IPX. Bila hardware router harganya dirasa cukup mahal dapat diganti dengan PC-router berbasis (Netware, Windows-NT, Linux). Kerugian PC-router: apabila komputer mati mendadak, kemungkinan terjadi kerusakan pada program.
    4. Remote-boot yang terintegrasi dalam workstation menggunakan protocol IPX (Netware). Perlu bootp-relay di setiap server. Penulis belum berhasil menjalankan BOOTP server untuk protocol IPX di server non-netware.

    Cara Share Internet dengan 2 Lan Card

    Untuk yang masih bertanya - tanya gimana caranya berinternet ria dengan menggunakan 2 LAN, ini adalah cara share koneksi internet kabel dengan 2 LAN pada windows XP.

    Ada 4 langkah :

    1. Jaringan default dari kabel ISP
    2. Setting windows agar bisa share koneksi
    3. Setting IP pada tiap LAN card
    4. Hubungkan LAN kedua dan silahkan browsing


    Keterangan :

    1. Jaringan default dari kabel ISP :
    ISP via tv kabel->cable modem->LAN card komputer pertama, pastikan internetnya sudah hidup dan sudah bisa browsing.

    2. Settign windows agar bisa share koneksi :
    start->Programs->accessories->Communications->Network Setup Wizard Next sampai muncul windows.

    Berikutnya network-setu-wizard-pic2.jpg pilih sesuai petunjuk pada gambar network-setu-wizard-pic2.jpg

    Defaultnya adalah LAN Card yang konek ke internet.

    Lalu next saja sampai selesai. kalau minta di save ke disket di tolak jawab NO dan finish.

    Pastikan Internet Connection Sharing pada LAN properties pada komputer pertama yang terhubung ke cable modem terpilih. Cek “Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection” internet connection sharing.

    3. Setting IP pada tiap LAN card :
    Setting LAN card yang ke Internet(komputer 1)- default dari teknisinya.
    - Obtain an IP address automaticaly
    - Obtain DNS Server Address Automatically

    Setting LAN card yang menuju Komputer Lain (komputer 1) :
    IP Address : 192.168.0.5
    Subnet Mask : 255.255.255.0
    Default Gateway : Kosongin aja
    DNS : Kosongin aja

    Setting LAN Card pada komputer Lain(komputer 2,3,4,5,dsb):
    IP Address : 192.168.0.10
    Subnet Mask : 255.255.255.0
    Default Gateway : 192.168.0.5
    Prefered DNS Server : Samakan dengan DNS pada LAN yang konek ke Internet
    Alternate DNS Server : Samakan dengan DNS pada LAN yang konek ke Internet

    4. Hubungkan LAN kedua dan silahkan browsing :
    Sambungkan LAN card anatara komputer 1 dan komputer 2 dengan menggunakan kabel cross. Silahkan browsing.

    Tambahan bagi yang tidak tahu cara setting IP :
    Start->Setting->Control Panels->Network Connections
    Klik kanan->Properties(pada Local Area Connection)
    pada Tab->general
    cari This connection use the following items->Internet Protocol(TCP/IP)
    klik properties->pada tab general pilih obtain an IP address automatically
    ini setting yang DHCP, untuk yang statik pilih Use this following IP address.


    Bagi yang tidak tahu cara liat DNS :
    Star->Setting->Control Panels->Network Connections
    klik kiri 2x pada LAN card yang konek ke internet
    pada Tab->Support
    ada tombol detail, disana ada yang namanya DNS server, itulah DNS dynamic yang diberikan oleh ISP anda.

    Note :
    1. gunakan kabel cross untuk menghubungkan lan card pc1 dan lan card pc2.
    2. gunakan kabel straight untuk menghubungkan cable modem dan lan card pc1.

    Ringkasan :
    1. Pastikan koneksi internet dari ISP sudah jalan.
    2. Share koneksi pada LAN card pertama.(lihat pada windows agar bisa share koneksi)
    3. Setting IP, subnet mask, gateway dan dns pada tiap LAn card.
    4. Selamat internet anda sudah di share
    5. Jangan lupa gunakan kabel cross untuk menghubungkan lan card pc1 dan lan card pc2.

    Mengatur Jaringan Internet

    Kemajuan teknologi jejaring digital dengan semakin cepatnya akses ke berbagai informasi serta meningkatnya pita lebar memerlukan berbagai pengaturan dan diarahkan untuk memastikan bahwa informasi yang diinginkan pengguna akan tercapai dengan cepat dan terlindung secara aman.
    Mikrotik sekarang menjadi produk populer yang digunakan oleh warnet maupun perusahaan jasa penyedia akses internet skala kecil, menengah, dan besar karena keandalannya dalam mengatur dan mengolah sistem jaringan intenet yang rumit, termasuk dalam kapasitas besar.
    Kualitas jaringan
    Di Mikrotik Indonesia (www.mikrotik.co.id), produk router yang berkembang tidak hanya sebatas sistem operasi, tapi juga diperkenalkan berbagai ragam produk menarik, seperti RB 750, RB 433 UAH, dan RB 450 G yang memiliki kapasitas menampung jaringan gigabit serta berbagai produk jaringan nirkabel untuk keperluan luar ruang menghubungkan titik-titik yang tidak terjangkau oleh sistem jejaring internet sebagai end of miles.
    Penggunaan router di era kecepatan tinggi pita lebar memang menjadi penting sehingga kualitas jaringan, efektivitas memakai jaringan, dan lainnya bisa dikelola dan dimanfaatkan secara menyenangkan. Dan, pada saat jaringan kecepatan tinggi ini mencapai berbagai rumah, router akan menjadi perangkat yang setara dengan perabot rumah lain karena pengguna akses Jaringan Internet di rumah pun bertambah sesuai dengan jumlah anggota keluarga.
    Dan, solusi yang ditawarkan Mikrotik menjadi menarik, seperti Routerboard RB750, yang memiliki lima port Ethernet yang mandiri. Berbeda dengan router lainnya, pada produk RB750 bisa bebas menentukan fungsi masing-masing port. Misalnya, port 1 untuk akses ke internet dan port 2 hingga 5 ke jaringan lokal, atau menetapkan berbagai port tersebut mengakses internet melalui ISP yang berbeda-beda, dan lainnya.
    Software pada RB750 ini adalah RouterOS Mikrotik yang memiliki berbagai fitur, mulai dari static route, policy route, dynamic routing (rip, ospf, bgp), firewall, hotspot gateway, bandwidth management, serta berbagai macam sistem tunnel dan otentikasi (ppp, pptp, pppoe, eoip, ipip, ipsec, l2tp, mpls, openvpn). Produk ini juga sudah siap untuk diimplementasikan menggunakan ip versi 6.
    Ada berbagai fungsi khusus yang biasanya hanya terdapat pada router-router kelas enterprise, misalnya BGP, Layer 7 filtering, MPLS. Hal ini memungkinkan penggunaan router melakukan fungsi-fungsi jejaring digital yang kaya dan beragam.
    Salah satu fitur lainnya adalah bandwidth management yang tidak hanya berarti melakukan limitasi terhadap host tertentu, tetapi juga bagaimana melakukan pengaturan supaya bandwidth yang tersedia dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin secara fair oleh semua host yang ada. Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan limitasi, sistem burst, grouping dan hierarki, serta mengatur prioritas trafik. (rlp)